Baru-baru ini, Kongres
Amerika Serikat (AS) merencanakan menyepakati undang-undang yang sangat mungkin
mengadili Arab Saudi atas tuduhan ikut serta dalam serangan 11 September 2001
yang meluluhlantakkan gedung WTC.
Pengadilan AS
menyimpulkan, 15 dari 19 pelaku pembaja pesawat yang meluluhlantakkan gedung
WTC datang dari Arab Saudi. Buktinya, paspor mereka.
Bahkan juga, tidak lama
mulai sejak serangan 11 September itu, mengedar isu kalau 19 pelaku pembajak
semua datang dari Arab Saudi. Buktinya juga sama, paspor yang diketemukan di
puing-puing pesawat itu.
Lantaran pelakunya yaitu
warga Arab Saudi, selekasnya serangan itu dihubungkan dengan Islam serta
populerlah arti terorisme yang mengacu pada Islam.
Dr Zakir Naik, yang waktu
itu sudah berkeliling ke beberapa Negara, menentang terorisme dihubungkan
dengan Islam. Terlebih dengan dalih yang dipaksakan seperti diketemukannya
paspor pelaku pembajak pesawat terbang.
Jadi saat ceramah di India
serta Negara Barat dengan ditayangkan Peace TV, Dr Zakir Naik menjawab
tuduhan-tuduhan itu.
“Mereka temukan paspor
orang Arab didalam pesawat yang membakar kursinya, namun tak membakar paspor
orang Arab. Jadi lain waktu mereka mesti bikin seragam tentara Amerika dengan
bahan materi pembuat paspor itu,” kata Dr Zakir Naik.
Lebih jauh, Dr Zakir Naik
mengutip 75 ilmuwan Amerika yang menyebutkan kalau pelaku pembajakan pesawat
yang meluluhlantakkan WTC beragama Kristen. Seperti launching dalam film
dokumenter Loose Change, mereka tak meyakini kalau orang Arab dapat
mengerjakannya. Sedang perancang gedung WTC tak yakin bahan bakar pesawat dapat
mengakibatkan kerusakan gedung itu tetapi lantaran pedakan bom.
Dr Zakir Naik mengutuk serangan
atas gedung WTC serta beragam tipe pengeboman, tetapi ia juga mengutuk
terbunuhnya beberapa ribu orang tidak bersalah di Afghanistan, Irak, serta
Palestina.
Dr Zakir Naik juga
mengemukakan ceramah penuh dengan topik “Apakah Terorisme yaitu Monopoli Umat
Islam”. Dikarenakan ceramah-ceramah tersebut, Dr Zakir Naik dilarang masuk
Amerika Serikat serta dilarang masuk Inggris.
0 komentar:
Posting Komentar