Kejahatan
seksual dan kekerasan terhadap perempuan marak terjadi di India.
Oleh
sebab itulah, pemerintah negeri tersebut membuat aturan beru yang menetapkan
setiap ponsel wajib dilengkapi “tombol darurat” (panic button)
Panic
Button berfungsi memanggil bantuan apabila pemiliknya menghadapi situasi
darurat.
Lokasi
sang pemilik ponsel juga bisa langsung dikirim ke polisi setempat sehingga
cepat ditanggapi.
“Teknologi
dimaksudkan untuk membuat hidup manusia lebih baik… termasuk bagi keselamatan
perempuan,” tulis Kementrian Komunikasi dan Teknoloogi India.
Panic
Button nantinya bisa diaktifkan dengan cara khusus, misalnya dengan menekan
tombol angka “5” dan “9” di ponsel.
Untuk
smartphone, emergency call bisa langsung dibuat dengan menekan tombol power
sebanyak tiga kali dengan cepat.
Sebagaimana
dirangkum dari Digital Trends, kebijakan
ini akan berlaku efektif untuk semua ponsel yang dijual di India mulai Januari
2017.
Setahun
setelahnya, mulai Januari 2018, tiap ponsel juga wajib dilengkapi dengan sistem
pelacak lokasi global positioning system (GPS).
Keselamatan
perempuan ramai dibicarakan di India setelah terjadi banyak kasus kejahatan
seksual dalam beberapa tahun terakhir.
Dalam
2014 saja, tercatat ada 337.922 kasus kejahatan terhadap perempuan. Angka ini
meningkat 9 persen dibanding tahun sebelumnnya.
Para
pelaku e-commerce di India, seperti Flipkart dan Amazon, pun ramai menjual
aneka produk pertahanan diri bagi perempuan, seperti pepper spray, tongkat, dan
stun gun berbentuk lipstik.
India
merupakan salah satu pasar ponsel terbesar di dunia dengan jumlah penduduk
mencapai lebih dari 1 milliar orang.
Sayangnya,
para lelaki di sejumlah daerah pedesaan di negeri itu melarang kaum perempuan
memiliki ponsel.
0 komentar:
Posting Komentar