Minggu, 24 April 2016

Mengapa Wanita Rentan Alami Pelecehan di Dunia Maya?


Wanita lebih rentan mengalami pelecehan di dunia maya daripada pria. Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) memperkirakan 95% persen pelecehan di dunia maya terjadi pada wanita.



Mengapa wanita demikian rentan terhadap pelecehan tak hanya di dunia maya maupun secara langsung?


Dhyta Caturani aktivis dari Purple Code yang bergerak pada kesetaraan gender, hak asasi manusia, dan pelecehan wanita dalam teknologi, mengatakan bahwa jika akar misoginis, kebencian pada wanita menjadi penyebab pelecehan pada wanita di dunia maya.

Misoginis tak hanya terjadi di negara-negara bagian timur dunia, menurut Dhyta, Negara Barat juga rentan akan pelecehan di dunia maya.

“Beberapa Negara dengan kultur yang lebih punya kesadaran mungkin sedikit lebih baik daripada Negara lain, tetapi tak berarti mereka bebas dari pelecehan online, misalnya, Gamergate (komunitas yang sensitif dengan gerakan feminis) mayoritas dari Amerika Serikat,” ujar Dhyta di acara #positionofstrength yang diselenggarakan Twitter Indonesia di Kekinian, Cikini, Jakarta, Sabtu  (23/4/2016).

Bahayanya, peraturan untuk pelecehan di dunia maya belum memiliki aturan yang jelas. Masih banyak persoalan pelecehan di dunia maya yang tak sesuai dengan Undang Undang Informasi dan Transaksi Elektronik.

Padahal, Dhyta mengungkapkan jika sikap misoginis yang dilakukan secara online, sebenarnya adalah representative sikap di dunia nyata yang sama membahayakan.

0 komentar:

Posting Komentar